Apa Yang Dimaksud Dengan Transmitansi dan Absorbansi?

Posted on

Transmitansi dan absorbansi adalah dua konsep penting dalam ilmu optik. Keduanya terkait dengan kemampuan suatu bahan untuk mengizinkan atau menyerap cahaya. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang apa yang dimaksud dengan transmitansi dan absorbansi.

Definisi Transmitansi

Transmitansi adalah kemampuan suatu bahan untuk membiarkan cahaya melalui material tersebut. Dalam istilah yang lebih sederhana, transmitansi adalah jumlah cahaya yang lolos melalui suatu bahan. Transmitansi diukur dalam persentase, dengan 0% mengindikasikan bahwa bahan tersebut tidak membiarkan cahaya sama sekali dan 100% berarti bahwa bahan tersebut membiarkan seluruh cahaya yang melewatinya.

Transmitansi sering digunakan dalam konteks pengukuran kecerahan. Misalnya, jika kita ingin mengetahui seberapa terang suatu ruangan, kita dapat mengukur transmitansi bahan pada jendela atau pintu yang membiarkan cahaya masuk. Semakin tinggi transmitansi, semakin terang ruangan tersebut.

Definisi Absorbansi

Absorbansi adalah kemampuan suatu bahan untuk menyerap cahaya. Ini berarti bahwa ketika cahaya melewati suatu bahan, sebagian dari cahaya tersebut akan diserap oleh bahan tersebut. Absorbansi juga diukur dalam persentase, dengan 0% mengindikasikan bahwa bahan tersebut tidak menyerap cahaya sama sekali dan 100% berarti bahwa bahan tersebut menyerap seluruh cahaya yang melewatinya.

Pos Terkait:  Mempersiapkan Bahan Baku Agar Siap Diproduksi Dalam

Absorbansi sering digunakan dalam konteks pembuatan kaca mata hitam. Kacamata hitam memiliki tingkat absorbansi yang tinggi, yang berarti bahwa bahan tersebut menyerap cahaya dengan sangat baik. Hal ini membantu mengurangi jumlah cahaya yang masuk ke mata, sehingga pengguna dapat melihat dengan lebih nyaman dalam cahaya terang.

Perbedaan Antara Transmitansi dan Absorbansi

Transmitansi dan absorbansi adalah dua konsep yang berbeda dalam ilmu optik. Transmitansi mengukur jumlah cahaya yang lolos melalui suatu bahan, sedangkan absorbansi mengukur jumlah cahaya yang diserap oleh bahan tersebut.

Perbedaan lainnya adalah penggunaan kedua konsep tersebut. Transmitansi sering digunakan dalam konteks pengukuran kecerahan, sedangkan absorbansi sering digunakan dalam konteks pembuatan kacamata hitam atau filter cahaya.

Mengapa Transmitansi dan Absorbansi Penting?

Transmitansi dan absorbansi penting dalam berbagai aplikasi optik. Misalnya, dalam industri film, transmitansi digunakan untuk mengukur seberapa terang film tersebut, sementara absorbansi digunakan untuk mengukur seberapa efektif film tersebut dalam mengurangi jumlah cahaya yang masuk.

Transmitansi dan absorbansi juga penting dalam pembuatan kaca mata. Kaca mata dengan tingkat absorbansi yang tepat dapat membantu melindungi mata dari sinar ultraviolet berbahaya, sedangkan kaca mata dengan transmitansi yang tepat membantu pengguna melihat dengan nyaman dalam berbagai kondisi cahaya.

Pos Terkait:  Nasi Tiwul: Apa Bisa Buat Diet?

Cara Mengukur Transmitansi dan Absorbansi

Transmitansi dan absorbansi dapat diukur dengan menggunakan spektrofotometer. Alat ini mengukur jumlah cahaya yang lolos atau diserap oleh suatu bahan pada berbagai panjang gelombang cahaya.

Untuk mengukur transmitansi, spektrofotometer mengukur jumlah cahaya yang masuk dan keluar dari suatu bahan, dan kemudian menghitung transmitansi sebagai persentase dari cahaya yang masuk. Untuk mengukur absorbansi, spektrofotometer mengukur jumlah cahaya yang masuk dan keluar dari suatu bahan, dan kemudian menghitung absorbansi sebagai persentase dari cahaya yang diserap.

Kesimpulan

Dalam ilmu optik, transmitansi dan absorbansi adalah dua konsep penting yang terkait dengan kemampuan suatu bahan untuk membiarkan atau menyerap cahaya. Transmitansi mengukur jumlah cahaya yang lolos melalui suatu bahan, sedangkan absorbansi mengukur jumlah cahaya yang diserap oleh bahan tersebut.

Transmitansi dan absorbansi penting dalam berbagai aplikasi optik, seperti dalam pembuatan film dan kaca mata. Keduanya dapat diukur dengan menggunakan spektrofotometer, yang mengukur jumlah cahaya yang masuk dan keluar dari suatu bahan pada berbagai panjang gelombang cahaya.

Related posts:
Pos Terkait:  10 Alasan Memilih Kuliah di UNUD

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *