Apakah kamu pernah mendengar tentang hukum Ohm? Hukum ini sangat penting dipahami bagi siapa saja yang ingin mempelajari tentang listrik. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang pengertian hukum Ohm, rumusnya, dan contoh soalnya.
Pengertian Hukum Ohm
Hukum Ohm adalah sebuah konsep dalam ilmu listrik yang menyatakan bahwa arus listrik yang mengalir melalui suatu konduktor (misalnya kawat) berbanding lurus dengan beda potensial pada kedua ujung konduktor tersebut, asalkan suhu konduktor tersebut konstan.
Dengan kata lain, semakin besar beda potensial, semakin besar pula arus listrik yang mengalir melalui konduktor tersebut. Sedangkan semakin kecil beda potensial, maka semakin kecil pula arus listrik yang mengalir.
Rumus Hukum Ohm
Secara matematis, hukum Ohm dapat dirumuskan sebagai berikut:
I = V / R
Di mana:
- I adalah arus listrik yang mengalir melalui konduktor (dalam satuan Ampere, A)
- V adalah beda potensial pada kedua ujung konduktor (dalam satuan Volt, V)
- R adalah hambatan konduktor (dalam satuan Ohm, Ω)
Dari rumus tersebut, kita dapat mencari nilai arus listrik (I), beda potensial (V), atau hambatan (R) jika sudah diketahui dua dari ketiganya.
Contoh Soal Hukum Ohm
Untuk lebih memahami hukum Ohm, berikut ini adalah beberapa contoh soal yang dapat kamu coba:
Contoh 1: Sebuah lampu pijar memiliki hambatan sebesar 100 Ω. Jika beda potensial yang diberikan pada lampu tersebut adalah 220 V, berapa besar arus yang mengalir melalui lampu tersebut?
Jawaban:
I = V / R
I = 220 / 100
I = 2,2 A
Jadi, arus yang mengalir melalui lampu tersebut adalah 2,2 A.
Contoh 2: Sebuah resistor memiliki arus sebesar 3 A dan hambatan sebesar 50 Ω. Berapa besar beda potensial yang diberikan pada resistor tersebut?
Jawaban:
V = I x R
V = 3 x 50
V = 150 V
Jadi, beda potensial yang diberikan pada resistor tersebut adalah 150 V.
Kesimpulan
Hukum Ohm adalah konsep dasar dalam ilmu listrik yang menyatakan bahwa arus listrik yang mengalir melalui konduktor berbanding lurus dengan beda potensial pada kedua ujungnya. Rumus hukum Ohm dapat digunakan untuk menghitung nilai arus, beda potensial, atau hambatan jika sudah diketahui dua dari ketiganya. Dalam dunia teknik, hukum Ohm sering digunakan dalam perancangan sirkuit listrik dan perhitungan daya listrik.