Unsur Ekstrinsik Karya Sastra: Pengertian, Jenis, dan Contoh 2

Posted on

Unsur ekstrinsik karya sastra adalah elemen-elemen yang terdapat di luar teks karya sastra. Unsur ini memiliki peran penting dalam membantu pembaca memahami makna di dalam karya sastra. Berikut adalah pengertian, jenis, dan contoh unsur ekstrinsik karya sastra.

Pengertian Unsur Ekstrinsik Karya Sastra

Unsur ekstrinsik karya sastra adalah elemen-elemen yang ada di luar teks karya sastra, seperti latar belakang penulis, waktu penulisan, kondisi sosial, politik, dan budaya pada saat penulisan, serta pengaruh-pengaruh lain yang berdampak pada karya sastra tersebut.

Dalam memahami suatu karya sastra, unsur ekstrinsik sangat membantu dalam memahami konteks di mana karya sastra itu ditulis. Dengan memahami unsur ekstrinsik, pembaca dapat lebih memahami makna di dalam karya sastra tersebut.

Jenis-jenis Unsur Ekstrinsik Karya Sastra

Berikut adalah beberapa jenis unsur ekstrinsik karya sastra:

Pos Terkait:  Tujuh Jenis Kerugian Produksi dalam Job Order Costing dan Dampaknya bagi Perusahaan

1. Latar Belakang Penulis

Latar belakang penulis mencakup faktor-faktor seperti tempat lahir, pendidikan, pengalaman hidup, serta kehidupan sosial penulis. Faktor-faktor ini dapat mempengaruhi cara penulis menulis, serta tema dan nilai-nilai yang diangkat dalam karya sastra.

2. Waktu Penulisan

Waktu penulisan juga dapat mempengaruhi karya sastra. Setiap periode waktu memiliki karakteristik dan keadaan sosial, politik, dan budaya yang berbeda-beda. Oleh karena itu, karya sastra yang ditulis pada waktu yang berbeda-beda juga akan memiliki ciri khas yang berbeda-beda.

3. Kondisi Sosial, Politik, dan Budaya

Kondisi sosial, politik, dan budaya pada saat penulisan karya sastra juga dapat mempengaruhi tema dan pesan yang diangkat dalam karya sastra tersebut. Misalnya, karya sastra yang ditulis pada masa perang akan memiliki tema dan pesan yang berbeda dengan karya sastra yang ditulis pada masa damai.

4. Pengaruh Sastra Lain

Karya sastra juga dapat dipengaruhi oleh karya sastra lain yang sudah ada sebelumnya. Pengaruh ini dapat berupa tema, gaya penulisan, atau bahkan tokoh-tokoh dalam karya sastra tersebut.

Contoh Unsur Ekstrinsik Karya Sastra

Berikut adalah beberapa contoh unsur ekstrinsik dalam karya sastra:

1. Latar Belakang Penulis

Contoh dari unsur ekstrinsik ini adalah karya sastra “Laskar Pelangi” karya Andrea Hirata. Andrea Hirata lahir dan dibesarkan di Belitung, dan pengalamannya di sana menjadi inspirasi dalam menulis “Laskar Pelangi”. Karya sastra ini mengangkat tema pendidikan di daerah terpencil, yang mungkin tidak akan muncul jika penulisnya berasal dari daerah perkotaan.

Pos Terkait:  Apakah Prolaps Pada Kucing Bisa Sembuh?

2. Waktu Penulisan

Contoh dari unsur ekstrinsik ini adalah karya sastra “1984” karya George Orwell. Karya sastra ini ditulis pada tahun 1949, saat Perang Dingin sedang berlangsung. “1984” mengangkat tema tentang kekuasaan dan kontrol pemerintah, yang mencerminkan suasana politik pada saat itu.

3. Kondisi Sosial, Politik, dan Budaya

Contoh dari unsur ekstrinsik ini adalah karya sastra “Gadis Pantai” karya Pramoedya Ananta Toer. Karya sastra ini ditulis pada era Orde Baru, di mana kebebasan berekspresi sangat terbatas. “Gadis Pantai” mengangkat tema tentang kebebasan dan perjuangan melawan ketidakadilan, yang mencerminkan kondisi sosial dan politik pada saat itu.

4. Pengaruh Sastra Lain

Contoh dari unsur ekstrinsik ini adalah karya sastra “Sang Pemimpi” karya Andrea Hirata. “Sang Pemimpi” merupakan sekuel dari “Laskar Pelangi”, dan terinspirasi dari karya sastra lain seperti “The Catcher in the Rye” karya J.D. Salinger dan “To Kill a Mockingbird” karya Harper Lee.

Kesimpulan

Unsur ekstrinsik karya sastra memiliki peran penting dalam membantu pembaca memahami makna di dalam karya sastra. Jenis-jenis unsur ekstrinsik meliputi latar belakang penulis, waktu penulisan, kondisi sosial, politik, dan budaya, serta pengaruh sastra lain. Beberapa contoh unsur ekstrinsik dalam karya sastra adalah “Laskar Pelangi”, “1984”, “Gadis Pantai”, dan “Sang Pemimpi”.

Related posts:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *