Kata terkontaminasi adalah jenis kata yang terbentuk dari penggabungan dua kata atau lebih yang kemudian menghasilkan makna baru. Namun, kata-kata tersebut seringkali memiliki asal-usul yang berbeda sehingga memunculkan arti yang salah atau tidak tepat.
Contoh Kata Terkontaminasi
Contoh kata terkontaminasi yang sering kita dengar adalah “gaul” yang seharusnya berasal dari kata “bergaul” namun seringkali diartikan sebagai “keren” atau “modern”. Selain itu, ada juga kata “narsis” yang seharusnya berasal dari bahasa Yunani “Narcissus” namun seringkali diartikan sebagai “sombong” atau “egois”.
Selain itu, ada juga kata “intelektual” yang seharusnya berasal dari kata “inteligen” namun seringkali diartikan sebagai “orang yang pintar” atau “akademisi”. Kata “selektif” juga sering terkontaminasi dengan arti “milih-milih” atau “memilih-milih” padahal seharusnya berasal dari kata “seleksi”.
Apa Dampak dari Terkontaminasi?
Terkontaminasinya kata-kata dalam bahasa Indonesia memiliki dampak yang cukup signifikan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu dampaknya adalah kesalahan penggunaan kata yang dapat menimbulkan kesalahpahaman dalam komunikasi. Misalnya, ketika seseorang mengartikan kata “gaul” sebagai “keren” padahal sebenarnya berasal dari kata “bergaul”.
Dampak lainnya adalah menurunnya kualitas bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Dengan terkontaminasinya kata-kata dalam bahasa Indonesia, maka keaslian bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional semakin tergerus. Selain itu, terkontaminasinya kata-kata juga dapat menghilangkan makna asli dari kata tersebut sehingga kekayaan bahasa Indonesia semakin berkurang.
Bagaimana Cara Menghindari Terkontaminasi?
Cara menghindari terkontaminasi adalah dengan memperkaya kosakata bahasa Indonesia. Semakin banyak kosakata yang dikuasai, maka semakin mudah dalam membedakan kata-kata yang terkontaminasi dengan kata-kata asli. Selain itu, juga dapat membaca buku-buku dan artikel-artikel yang menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Selain itu, juga dapat memperhatikan asal-usul kata dalam bahasa Indonesia. Dengan mengetahui asal-usul kata, maka dapat memperbaiki dan mengembalikan makna yang sebenarnya. Misalnya, kata “gaul” yang sebenarnya berasal dari kata “bergaul” sehingga seharusnya diartikan sebagai “bergaul” bukan “keren” atau “modern”.
Kesimpulan
Kata terkontaminasi adalah jenis kata yang terbentuk dari penggabungan dua kata atau lebih yang kemudian menghasilkan makna baru. Namun, kata-kata tersebut seringkali memiliki asal-usul yang berbeda sehingga memunculkan arti yang salah atau tidak tepat. Terkontaminasinya kata-kata dalam bahasa Indonesia memiliki dampak yang cukup signifikan dalam kehidupan sehari-hari, seperti kesalahpahaman dalam komunikasi dan menurunnya kualitas bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Namun, cara menghindari terkontaminasi adalah dengan memperkaya kosakata bahasa Indonesia dan memperhatikan asal-usul kata dalam bahasa Indonesia.