Sistem pertahanan rakyat atau biasa disingkat Sishankamrata merupakan sistem pertahanan yang berbasis pada partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga keamanan dan pertahanan negara. Sistem ini dibangun dengan tujuan untuk mengamankan wilayah dan kepentingan negara dari segala bentuk ancaman baik dari dalam maupun luar negeri. Pada dasarnya, Sishankamrata memiliki empat komponen utama yang harus dijalankan untuk dapat berfungsi dengan baik. Berikut adalah empat komponen utama dalam Sistem Pertahanan Rakyat:
1. Komponen Pertahanan Keamanan Rakyat (Hankamrata)
Komponen ini merupakan bagian dari Sishankamrata yang bertugas untuk menjaga keamanan dan pertahanan negara dari berbagai macam ancaman. Komponen Hankamrata terdiri dari Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) yang terdiri dari TNI (Tentara Nasional Indonesia) dan POLRI (Kepolisian Negara Republik Indonesia).
TNI merupakan gabungan dari tiga angkatan yaitu angkatan darat, angkatan laut dan angkatan udara. Sementara itu, POLRI bertugas untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat serta memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat.
Komponen Hankamrata juga meliputi pembentukan cadangan Hankamrata yang terdiri dari Angkatan Cadangan Umum (ACU) dan Angkatan Cadangan Khusus (ACK). ACU bertugas untuk membantu TNI dalam menjalankan operasi militer, sedangkan ACK bertugas untuk membantu POLRI dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
2. Komponen Pertahanan Sipil (Hansip)
Komponen Hansip merupakan bagian dari Sishankamrata yang bertugas untuk membantu mengamankan wilayah dan ketertiban masyarakat pada tingkat desa atau kelurahan. Hansip terdiri dari masyarakat yang sudah terlatih dan diangkat oleh pemerintah setempat.
Pada masa lalu, Hansip seringkali digunakan untuk membantu TNI dan POLRI dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, namun sekarang ini peran Hansip lebih difokuskan pada pembangunan ketahanan wilayah dan masyarakat.
3. Komponen Pertahanan Keamanan Wilayah (Hankamtib)
Komponen Hankamtib merupakan bagian dari Sishankamrata yang bertugas untuk menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah-wilayah tertentu yang dianggap rawan. Komponen ini terdiri dari Angkatan Bersenjata Wilayah Pertahanan (ABRI Wilayaha) dan POLRI.
ABRI Wilayaha bertugas untuk menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah-wilayah tertentu seperti perbatasan, pulau-pulau terluar dan wilayah yang dianggap rawan. Sementara itu, POLRI bertugas untuk menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah perkotaan dan pedesaan.
Komponen Hankamtib juga meliputi pembentukan satuan-satuan pengamanan seperti Pasukan Pengamanan Wilayah (Pamwil), Pasukan Pengamanan Perbatasan (Pamtas) dan Pasukan Pengamanan Laut (Pamla).
4. Komponen Pertahanan Cyber (Hanciber)
Komponen Hanciber merupakan bagian dari Sishankamrata yang bertugas untuk menjaga keamanan dan pertahanan negara dalam dunia maya atau internet. Komponen ini bertugas untuk mengamankan sistem informasi dan jaringan komunikasi negara dari serangan siber yang dapat membahayakan kepentingan negara.
Untuk dapat menjalankan tugasnya, Hanciber terdiri dari sejumlah institusi pemerintah seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika, Badan Siber dan Sandi Negara serta lembaga-lembaga keamanan negara seperti TNI dan POLRI.
Kesimpulan
Sishankamrata merupakan sistem pertahanan rakyat yang berbasis pada partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga keamanan dan pertahanan negara. Sistem ini dibangun dengan tujuan untuk mengamankan wilayah dan kepentingan negara dari segala bentuk ancaman baik dari dalam maupun luar negeri.
Sishankamrata memiliki empat komponen utama yaitu Hankamrata, Hansip, Hankamtib dan Hanciber. Keempat komponen tersebut harus dijalankan dengan baik agar Sishankamrata dapat berfungsi dengan optimal untuk menjaga keamanan dan pertahanan negara.