Senyawa kimia adalah kumpulan atom yang disatukan oleh ikatan kimia. Salah satu hal yang penting dalam mempelajari senyawa kimia adalah memahami konsep bilangan oksidasi (BO). Bilangan oksidasi adalah bilangan yang menunjukkan jumlah elektron yang diberikan atau diterima atom dalam suatu senyawa kimia. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana cara menghitung bilangan oksidasi atom N pada senyawa kimia.
Apa itu Atom N?
Atom N adalah atom nitrogen yang memiliki nomor atom 7 dalam tabel periodik. Atom ini memiliki 7 elektron di kulit terluarnya. Dalam senyawa kimia, atom N dapat membentuk berbagai macam ikatan dengan atom lain, seperti ikatan tunggal, ikatan rangkap, dan ikatan tiga.
Cara Menghitung Bilangan Oksidasi Atom N
Untuk menghitung bilangan oksidasi atom N dalam suatu senyawa kimia, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Berikut ini adalah langkah-langkahnya:
- Identifikasi senyawa kimia yang akan dihitung bilangan oksidasinya.
- Hitung jumlah elektron valensi atom N dalam senyawa kimia tersebut. Elektron valensi adalah elektron yang berada di kulit terluar atom.
- Hitung jumlah elektron yang dimiliki atom N setelah membentuk ikatan dalam senyawa kimia tersebut.
- Hitung selisih antara jumlah elektron valensi dan jumlah elektron yang dimiliki atom N setelah membentuk ikatan.
- Hasil dari selisih tersebut adalah bilangan oksidasi atom N dalam senyawa kimia tersebut.
Sebagai contoh, mari kita hitung bilangan oksidasi atom N dalam senyawa NH3 (amonia).
Pertama-tama, kita identifikasi senyawa kimia yang akan dihitung bilangan oksidasinya, yaitu NH3.
Kedua, kita hitung jumlah elektron valensi atom N dalam senyawa kimia tersebut. Atom N memiliki 5 elektron valensi.
Ketiga, kita hitung jumlah elektron yang dimiliki atom N setelah membentuk ikatan dalam senyawa kimia tersebut. Dalam senyawa NH3, atom N membentuk ikatan dengan 3 atom H. Masing-masing ikatan tersebut berupa ikatan tunggal, sehingga atom N membagikan 3 elektron valensinya kepada 3 atom H. Sehingga, atom N memiliki 8 elektron dalam senyawa NH3.
Keempat, kita hitung selisih antara jumlah elektron valensi dan jumlah elektron yang dimiliki atom N setelah membentuk ikatan. Selisihnya adalah 5 – 8 = -3.
Terakhir, hasil dari selisih tersebut adalah bilangan oksidasi atom N dalam senyawa kimia tersebut, yaitu -3.
Contoh Lain
Berikut ini adalah beberapa contoh penghitungan bilangan oksidasi atom N dalam senyawa kimia:
- NO2: N memiliki BO +4
- NO: N memiliki BO +2
- NH4Cl: N memiliki BO -3
Manfaat Memahami Bilangan Oksidasi Atom N
Mempelajari bilangan oksidasi atom N dalam senyawa kimia sangat penting dalam berbagai bidang, seperti kimia organik, kimia anorganik, dan ilmu farmasi. Dalam kimia organik, pemahaman tentang bilangan oksidasi atom N sangat dibutuhkan dalam memahami reaksi-reaksi kimia yang terjadi dalam molekul organik. Dalam kimia anorganik, pemahaman tentang bilangan oksidasi atom N sangat dibutuhkan dalam memahami sifat-sifat senyawa kimia. Dalam ilmu farmasi, pemahaman tentang bilangan oksidasi atom N sangat dibutuhkan dalam memahami sifat-sifat obat-obatan.
Kesimpulan
Bilangan oksidasi adalah bilangan yang menunjukkan jumlah elektron yang diberikan atau diterima atom dalam suatu senyawa kimia. Untuk menghitung bilangan oksidasi atom N dalam suatu senyawa kimia, kita perlu menghitung jumlah elektron valensi dan jumlah elektron yang dimiliki atom N setelah membentuk ikatan dalam senyawa kimia tersebut. Pemahaman tentang bilangan oksidasi atom N sangat penting dalam berbagai bidang, seperti kimia organik, kimia anorganik, dan ilmu farmasi.