Sesorah adalah salah satu jenis pidato atau orasi yang dilakukan dalam bahasa Jawa. Sesuai dengan namanya, sesorah sering diartikan sebagai “berbicara” atau “berorasi”. Pada umumnya, sesorah digunakan sebagai sarana untuk menyampaikan pesan atau informasi yang penting kepada khalayak ramai.
Asal Usul Sesorah
Sesorah memiliki sejarah yang panjang dalam budaya Jawa. Pada awalnya, sesorah sering digunakan oleh para tokoh masyarakat Jawa seperti raja atau abdi dalem untuk menyampaikan kebijakan atau keputusan penting kepada rakyatnya.
Seiring berjalannya waktu, sesorah menjadi semakin populer dan digunakan oleh berbagai kalangan masyarakat Jawa. Bahkan, sesorah sering dijadikan sebagai sarana untuk menghibur dan menyampaikan cerita-cerita legenda kepada khalayak ramai.
Unsur-unsur Sesorah
Sesorah memiliki beberapa unsur yang harus diperhatikan oleh pembicara dalam menyampaikan pidatonya. Unsur-unsur tersebut antara lain:
- Isi, yaitu pesan atau informasi yang ingin disampaikan oleh pembicara.
- Gaya bahasa, yaitu pilihan kata dan gaya berbicara yang digunakan oleh pembicara.
- Struktur, yaitu susunan kata dan kalimat yang digunakan oleh pembicara.
- Intonasi, yaitu nada suara dan irama yang digunakan oleh pembicara untuk menarik perhatian pendengar.
- Gerak tubuh, yaitu gerakan tubuh dan ekspresi wajah yang digunakan oleh pembicara untuk menambahkan kesan dramatis dalam sesorah.
Jenis-jenis Sesorah
Ada beberapa jenis sesorah yang umumnya dikenal dalam budaya Jawa. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:
- Sesorah panglurah, yaitu sesorah yang disampaikan oleh seorang pemimpin atau tokoh masyarakat untuk memberikan arahan atau petunjuk kepada bawahannya atau rakyatnya.
- Sesorah klenengan, yaitu sesorah yang disampaikan dalam acara klenengan atau pertemuan para seniman atau budayawan Jawa.
- Sesorah wayang, yaitu sesorah yang disampaikan dalam pertunjukan wayang atau pertunjukan boneka kayu.
- Sesorah kethoprak, yaitu sesorah yang disampaikan dalam pertunjukan kethoprak atau pertunjukan teater tradisional Jawa.
Ciri-ciri Sesorah
Sesorah memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dengan jenis pidato atau orasi lainnya. Berikut ini adalah beberapa ciri khas sesorah:
- Bahasa, yaitu penggunaan bahasa Jawa sebagai bahasa utama dalam sesorah.
- Gaya bahasa, yaitu penggunaan bahasa yang bernada tinggi dan penuh drama untuk menarik perhatian pendengar.
- Cerita, yaitu penggunaan cerita atau perumpamaan sebagai sarana untuk menyampaikan pesan atau informasi.
Tujuan Sesorah
Sesorah memiliki berbagai tujuan yang ingin dicapai oleh pembicara. Beberapa tujuan tersebut antara lain:
- Memberikan informasi, yaitu memberikan informasi atau pengetahuan yang bermanfaat bagi pendengar.
- Memberikan motivasi, yaitu memberikan motivasi kepada pendengar untuk melakukan hal-hal yang lebih baik.
- Menyampaikan pesan moral, yaitu menyampaikan pesan moral atau nilai-nilai yang penting dalam kehidupan.
- Menghibur, yaitu menghibur pendengar dengan cerita-cerita menarik.
Cara Membuat Sesorah
Untuk membuat sesorah yang baik, ada beberapa langkah yang harus diperhatikan oleh pembicara. Beberapa langkah tersebut antara lain:
- Tentukan tujuan, yaitu tentukan tujuan dari sesorah yang akan disampaikan.
- Tentukan tema, yaitu tentukan tema atau topik yang akan dibahas dalam sesorah.
- Siapkan materi, yaitu siapkan materi atau informasi yang akan disampaikan dalam sesorah.
- Buat struktur, yaitu buat struktur atau susunan kata dan kalimat yang akan digunakan dalam sesorah.
- Latih intonasi, yaitu latih intonasi atau nada suara yang akan digunakan dalam sesorah.
- Latih gerak tubuh, yaitu latih gerak tubuh dan ekspresi wajah yang akan digunakan dalam sesorah.
Contoh Sesorah
Berikut ini adalah contoh sesorah yang dapat dijadikan referensi dalam membuat sesorah:
“Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Selamat pagi semua, terima kasih telah hadir di acara ini. Hari ini, saya ingin menyampaikan tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
Sebagaimana kita ketahui, kebersihan lingkungan adalah hal yang sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kebersihan diri kita sendiri. Banyak sekali masalah yang dapat timbul akibat kurangnya kebersihan lingkungan seperti penyakit, bau tidak sedap, dan sebagainya.
Oleh karena itu, saya mengajak kita semua untuk bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan dengan cara membuang sampah pada tempatnya, tidak membuang sampah sembarangan, dan membersihkan lingkungan sekitar rumah kita.
Sekian sesorah dari saya, terima kasih atas perhatiannya. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.”
Kesimpulan
Sesorah adalah salah satu jenis pidato atau orasi yang dilakukan dalam bahasa Jawa. Sesorah memiliki sejarah yang panjang dalam budaya Jawa dan memiliki beberapa unsur, jenis, dan ciri khas yang membedakannya dengan jenis pidato atau orasi lainnya. Tujuan dari sesorah adalah untuk memberikan informasi, motivasi, menyampaikan pesan moral, dan menghibur. Untuk membuat sesorah yang baik, ada beberapa langkah yang harus diperhatikan oleh pembicara.