Kerajaan Makassar adalah salah satu kerajaan yang cukup terkenal di Indonesia. Kerajaan ini terletak di Sulawesi Selatan dan pernah menjadi kerajaan yang cukup besar pada masa lalu. Namun, apakah Anda tahu bahwa Kerajaan Makassar sebenarnya merupakan gabungan dari dua kerajaan yang berbeda?
Sejarah Kerajaan Makassar
Untuk memahami bagaimana Kerajaan Makassar terbentuk, kita harus melihat sejarahnya. Pada awalnya, Sulawesi Selatan terbagi menjadi beberapa kerajaan kecil, termasuk Kerajaan Gowa dan Kerajaan Tallo. Kedua kerajaan ini memiliki perbedaan dalam budaya, bahasa, dan wilayah yang dikuasai.
Namun, pada abad ke-16, kedua kerajaan ini mulai berhubungan dan saling berdagang. Hubungan ini semakin erat ketika Raja Gowa, Tunipalangga, menikahi putri Raja Tallo, I Manurung Tana’risi. Dari pernikahan ini, terbentuklah kerajaan gabungan yang disebut Kerajaan Gowa-Tallo.
Perpecahan dan Terbentuknya Kerajaan Makassar
Pada abad ke-17, terjadi perpecahan di Kerajaan Gowa-Tallo. Hal ini disebabkan oleh perselisihan antara keluarga kerajaan. Raja Gowa yang berkuasa saat itu, I Mangngi Karaeng Tumapa’risi’ Kallonna, memutuskan untuk memisahkan diri dari Kerajaan Tallo dan membentuk Kerajaan Makassar yang baru.
Kerajaan Makassar awalnya hanya terdiri dari wilayah yang dikuasai oleh Raja Gowa. Namun, wilayahnya semakin luas setelah berhasil mengalahkan beberapa kerajaan tetangga, termasuk Kerajaan Bone, Kerajaan Soppeng, dan Kerajaan Wajo.
Kerajaan Makassar pada Masa Kejayaannya
Pada masa kejayaannya, Kerajaan Makassar menjadi salah satu kerajaan yang paling kuat di Sulawesi Selatan. Kerajaan ini memiliki pasukan yang kuat dan terkenal dengan kemahiran dalam perang laut. Selain itu, Kerajaan Makassar juga terkenal dengan kekayaan hasil bumi, seperti cengkeh dan lada.
Salah satu tokoh penting di Kerajaan Makassar adalah Sultan Hasanuddin. Ia adalah raja terakhir dari Kerajaan Makassar sebelum jatuh ke tangan Belanda. Sultan Hasanuddin dikenal sebagai pahlawan nasional karena perjuangannya melawan penjajahan Belanda.
Pengaruh Kerajaan Makassar pada Budaya Sulawesi Selatan
Kerajaan Makassar memiliki pengaruh yang besar pada budaya Sulawesi Selatan. Salah satu pengaruhnya adalah dalam bahasa. Bahasa Makassar, yang digunakan oleh Kerajaan Makassar, menjadi bahasa utama di Sulawesi Selatan dan masih digunakan hingga saat ini.
Selain itu, Kerajaan Makassar juga mempengaruhi seni dan arsitektur di Sulawesi Selatan. Contohnya adalah rumah panggung tradisional yang biasa ditemukan di daerah ini. Rumah panggung ini memiliki ciri khas atap yang menjulang tinggi, seperti halnya bangunan kerajaan di Kerajaan Makassar.
Kesimpulan
Kerajaan Makassar adalah kerajaan yang terkenal di Indonesia. Namun, tidak banyak yang tahu bahwa kerajaan ini sebenarnya merupakan gabungan dari dua kerajaan yang berbeda. Kerajaan Makassar terbentuk setelah terjadi perpecahan di Kerajaan Gowa-Tallo pada abad ke-17. Pada masa kejayaannya, Kerajaan Makassar menjadi salah satu kerajaan yang paling kuat di Sulawesi Selatan dan memiliki pengaruh yang besar pada budaya di daerah ini.