Dalam bahasa Arab, mad adalah salah satu aturan dalam membaca Al-Quran. Mad terbagi menjadi dua jenis yaitu mad wajib dan mad jaiz. Mad jaiz adalah mad yang tidak wajib dilakukan, tetapi diperbolehkan untuk dilakukan. Berikut adalah 15 contoh mad jaiz munfasil yang sering digunakan dalam membaca Al-Quran.
1. Mad Tamkin
Mad tamkin terjadi ketika huruf alif, waw, dan ya diikuti oleh sukun pada huruf yang sama. Contohnya pada kata “kalamun” yang dibaca “kalam”. Hal ini disebut mad tamkin karena huruf yang diikuti sukun dihentikan dengan sempurna.
2. Mad Thobi’i
Mad thobi’i terjadi ketika huruf ya diikuti oleh harakat kasrah atau fathah pada huruf yang sama. Contohnya pada kata “yadun” yang dibaca “yad”. Hal ini disebut mad thobi’i karena huruf ya dihentikan dengan suara bibir yang membentuk huruf ba.
3. Mad Lazim
Mad lazim terjadi ketika huruf alif, waw, dan ya diikuti oleh harakat panjang pada huruf yang sama. Contohnya pada kata “ra’a” yang dibaca “raa”. Hal ini disebut mad lazim karena huruf yang diikuti harakat panjang dibaca dengan suara panjang.
4. Mad Wajib Muttasil
Mad wajib muttasil terjadi ketika huruf alif, waw, dan ya diikuti oleh harakat panjang pada huruf yang sama dan diikuti oleh huruf yang memiliki harakat pendek. Contohnya pada kata “ta’ala” yang dibaca “taa’la”. Hal ini disebut mad wajib muttasil karena harus dilakukan.
5. Mad Wajib Munfasil
Mad wajib munfasil terjadi ketika huruf alif, waw, dan ya diikuti oleh harakat panjang pada huruf yang sama dan tidak diikuti oleh huruf yang memiliki harakat pendek. Contohnya pada kata “samaa” yang dibaca “sama”. Hal ini disebut mad wajib munfasil karena harus dilakukan.
6. Mad Arid Lissukun
Mad arid lissukun terjadi ketika huruf alif, waw, dan ya diikuti oleh huruf yang memiliki harakat fathah, kasrah, atau dhammah dan diikuti oleh huruf yang tidak memiliki harakat. Contohnya pada kata “sabbaha” yang dibaca “sabba-ha”. Hal ini disebut mad arid lissukun karena huruf yang diikuti sukun dihentikan dengan suara yang jelas.
7. Mad Badal
Mad badal terjadi ketika huruf alif, waw, dan ya diikuti oleh huruf yang memiliki harakat fathah, kasrah, atau dhammah dan diikuti oleh huruf yang memiliki harakat yang sama. Contohnya pada kata “qulubuhum” yang dibaca “qulu-buhum”. Hal ini disebut mad badal karena huruf yang diikuti diubah dengan huruf yang sama.
8. Mad Wajib Mutamatsil
Mad wajib mutamatsil terjadi ketika huruf alif, waw, dan ya diikuti oleh huruf yang memiliki harakat panjang dan diikuti oleh huruf yang memiliki harakat pendek. Contohnya pada kata “tafakkur” yang dibaca “tafakkur”. Hal ini disebut mad wajib mutamatsil karena harus dilakukan.
9. Mad Shilah
Mad shilah terjadi ketika huruf alif, waw, dan ya diikuti oleh huruf yang memiliki harakat fathah, kasrah, atau dhammah dan diikuti oleh huruf yang memiliki harakat panjang, tetapi tidak diucapkan dengan panjang. Contohnya pada kata “kullu” yang dibaca “kulu”. Hal ini disebut mad shilah karena huruf yang diikuti tidak diucapkan dengan panjang.
10. Mad Far’i
Mad far’i terjadi ketika huruf alif, waw, dan ya diikuti oleh huruf yang memiliki harakat panjang dan diikuti oleh huruf yang memiliki harakat pendek, tetapi tidak harus dilakukan. Contohnya pada kata “alaika” yang dibaca “alai-ka”. Hal ini disebut mad far’i karena tidak harus dilakukan.
11. Mad Jaiz Munfasil
Mad jaiz munfasil terjadi ketika huruf alif, waw, dan ya diikuti oleh huruf yang memiliki harakat fathah, kasrah, atau dhammah dan diikuti oleh huruf yang tidak memiliki harakat atau dengan sukun pada huruf yang sama. Contohnya pada kata “qala” yang dibaca “qol-la”. Hal ini disebut mad jaiz munfasil karena diperbolehkan untuk dilakukan.
12. Mad Thobi’i Mutamatsil
Mad thobi’i mutamatsil terjadi ketika huruf ya diikuti oleh harakat panjang dan diikuti oleh huruf yang memiliki harakat pendek. Contohnya pada kata “khayran” yang dibaca “khay-ran”. Hal ini disebut mad thobi’i mutamatsil karena harus dilakukan.
13. Mad Thobi’i Munfasil
Mad thobi’i munfasil terjadi ketika huruf ya diikuti oleh harakat panjang dan diikuti oleh huruf yang tidak memiliki harakat atau dengan sukun pada huruf yang sama. Contohnya pada kata “qarun” yang dibaca “qarun”. Hal ini disebut mad thobi’i munfasil karena diperbolehkan untuk dilakukan.
14. Mad Lazim Mutamatsil
Mad lazim mutamatsil terjadi ketika huruf alif, waw, dan ya diikuti oleh harakat panjang pada huruf yang sama dan diikuti oleh huruf yang memiliki harakat pendek. Contohnya pada kata “hadi” yang dibaca “haadi”. Hal ini disebut mad lazim mutamatsil karena harus dilakukan.
15. Mad Lazim Munfasil
Mad lazim munfasil terjadi ketika huruf alif, waw, dan ya diikuti oleh harakat panjang pada huruf yang sama dan tidak diikuti oleh huruf yang memiliki harakat pendek. Contohnya pada kata “saba” yang dibaca “saba”. Hal ini disebut mad lazim munfasil karena diperbolehkan untuk dilakukan.
Itulah 15 contoh mad jaiz munfasil yang sering digunakan dalam membaca Al-Quran. Dalam membaca Al-Quran, kita harus memperhatikan aturan-aturan mad agar bacaan kita menjadi lebih baik dan benar. Semoga artikel ini bermanfaat bagi pembaca.